Minggu, 08 November 2015

Material Komposit

Dewasa ini, teknologi komposit banyak digunakan sebagai aplikasi pada proses manufaktur. sebagai material baru, material komposit mampu menggeser dominasi logam dalam aplikasi dan structural. Pemanfaatannya sudah semakin luas seperti pada peralatan olah raga, transportasi, peralatan rumah tangga serta equipment dalam teknologi aerospace. Keuntungan penggunaan material komposit ini antara lain; rasio antara kekuatan dan densitasnya cukup tinggi (ringan), murah, dan proses pembuatannya mudah.

Pengertian Komposit

Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Komposit berasal dari kata kerja “to compose” yang berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara sederhana bahan komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Dalam hal ini gabungan bahan ada dua macam :
a. Gabungan makro :
· Bisa dibedakan secara visual
· Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis
· Bisa dipisahkan secara fisis dan mekanis
b. Gabungan mikro :
· Tidak bisa dibedakan secara visual
· Penggabungan ini lebih secara kimia
· Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia
Karena bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi material pada dasarnya tidak dapat dipisahkan. (Schwartz, 1984)
Material komposit terdiri dari dua buah penyusun yaitu filler (bahan pengisi) dan matrik. Adapun definisi dari keduanya adalah sebagai berikut:
· filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau serbuk. serat yang sering digunakan dalam pembuatan komposit antara lain serat E-Glass, Boron, Carbon dan lain sebagainya. Bisa juga dari serat alam antara lain serat kenaf, jute, rami, cantula dan lain sebagainya.
· matrik, menurut Gibson R.F, (1994) mengatakan bahwa matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik. Matrik secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit. Matrik memiliki fungsi :
Ø Mengikat serat menjadi satu kesatuan struktur
Ø Melindungi serat dari kerusakan akibat kondisi lingkungan 
Ø Mentransfer dan mendistribusikan beban ke serat  
Ø Menyumbangkan beberapa sifat seperti, kekakuan, ketangguhan dan tahanan listrik.
 

Properties Komposit

Sifat maupun Karakteristik dari komposit ditentukan oleh:
• Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material
penyusun menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara
proporsional.
• Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik
komposit.
• Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.

Perbedaan Komposit dan Alloy

Perbedaan antara komposit dan alloy adalah dalam hal sistem proses
pemaduannya:
o Komposit bila ditinjau secara mikroskopi masih menampakkan adanya
komponen matrik dan komponen filler, sedangkan alloy telah terjadi
perpaduan yang homogen antara matrik dan filler
o Pada material komposit, dapat leluasa merencanakan kekuatan material
yang diinginkan dengan mengatur komposisi dari matrik dan filler, sifat
material yang menyatu dapat dievaluasi dan diuji secara terpisah.

Klasifikasi komposit

Berdasarkan matrik, komposit dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
besar yaitu:
a. Komposit matrik polimer (KMP), polimer sebagai matrik
b. Komposit matrik logam (KML), logam sebagi matrik
c. Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai matrik/



Sumber :
http://fendyhasan.blogspot.co.id/2009/02/teknologi-komposit.html
http://nurun.lecturer.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2013/03/Material-Komposit.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar